https://lezards-haches.com/- Komite Perjuangan Rakyat (KOMRAK) Polewali Mandar mendesak Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Polman untuk segera mengambil langkah tegas atas dugaan pelanggaran etika yang dilakukan oleh salah satu anggota dewan terhadap seorang jurnalis saat menjalankan tugas peliputan.
Desakan ini disampaikan langsung oleh perwakilan KOMRAK, Adam Ali, dalam konferensi pers yang digelar pada Sabtu (1/11/2025). Ia menegaskan bahwa lembaga legislatif seharusnya menjadi contoh teladan dalam menjunjung tinggi etika, integritas, serta penghormatan terhadap kebebasan pers.
“BK DPRD Polman tidak boleh berdiam diri terhadap tindakan yang mencederai marwah lembaga legislatif. Ketegasan BK adalah ujian kewibawaan dan integritas wakil rakyat di mata publik,” ujar Adam Ali.
Ia menambahkan, tindakan arogansi oknum pejabat publik, termasuk anggota DPRD, bukan hanya melukai jurnalis yang menjadi korban, tetapi juga dapat mencoreng citra seluruh wakil rakyat.
“BK harus menunjukkan ketegasan terhadap setiap pelanggaran etika untuk ditindak. Tidak bersikap berarti membiarkan kepercayaan publik runtuh. Reformasi memberi kita ruang untuk bicara, tetapi tanggung jawab menjaga ruang itu ada di tangan pejabat publik,” tegasnya.
Adam juga mengingatkan bahwa dalam sistem demokrasi, kekuasaan terbagi atas tiga pilar utama—eksekutif, legislatif, dan yudikatif—yang harus saling mengawasi dan menghormati fungsi satu sama lain. Ia menilai, tindakan intimidasi terhadap jurnalis dapat dianggap sebagai bentuk pelemahan terhadap fungsi kontrol publik.
KOMRAK berharap kasus ini dapat menjadi momentum bagi DPRD Polman untuk memperkuat budaya etika politik dan menunjukkan komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi dan kebebasan pers di daerah.




